Senin, 14 Maret 2011

Bukan zamannya guru tak kenal TI

aku-gak-mau-gaptek-lho 

Para pengajar di Indonesia, mulai dari TK sampai universitas, sudah selayaknya terbiasa dengan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK). Kenal saja belum cukup, para guru juga harus mengenal konten yang disediakan teknologi informasi. Mereka juga harus mau belajar secara mandiri. Demikian diucapkan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh pada saat memberikan komentar melalui video yang direkam sebelum acara Intel Education Awards 2010 di Jakarta, sehari sebelum Hari Raya Kemerdekaan.

Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) mengharapkan guru yang fasih dalam bidang TIK bisa memiliki daya saing dan menghasilkan siswa yang demikian pula. Ditjen PMPTK menyebutkan adanya kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju dalam hal penggunaan internet. "Kesenjangan itu 37 berbanding 1," kata Muhammad Nuh dalam pidato tertulisnya yang dibacakan oleh wakil dari Ditjen PMPTK.

Kesenjangan itu, menurut Nuh, dapat diatasi dengan integrasi teknologi di dalam dunia pendidikan. Para guru didorong untuk menggunakan teknologi dalam proses belajar dan membuat sistem belajar yang berorientasi pada siswa. "Bukan zamannya guru tak kenal TI," tegas Nuh di video tersebut.

Intel Education Awards
Pemberian penghargaan, seperti Intel Education Awards, kepada para guru diharapkan bisa memicu prestasi. "Intel Indonesia mendukung peran guru dalam membentuk generasi penerus yang berbasis teknologi sehingga dapat memberikan keuntungan bagia pertumbuhan sektor ekonomi Indonesia," kata Imelda Adhisaputra, Director of Corporate Affairs Intel Indonesia Corporation.

Intel Education Awards merupakan bagian dari Guru Berprestasi 2010. Sebanyak enam guru yang turut serta dalam pemilihan Guru Berprestasi 2010 dipilih sebagai pemenang Intel Education Awards berdasarkan dua kriteria: penggunaan teknologi dan cara mengajar yang berorientasi siswa.

Tahun ini, penghargaan tertinggi Intel Education Awards diraih oleh Emilda Sulasmi. Guru TK di Bengulu itu menggunakan program multimedia untuk mengenalkan huruf dan dasar-dasar membaca. Sistem belajar yang sudah dijalankannya selama 2 tahun berhasil membuat anak-anak tertarik. "Tujuan pendidikan di TK pun tercapai," kata Emilda pada saat konferensi pers setelah penyerahan penghargaan.

Oleh Alex Pangestu  | Rabu, 18 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar